Kamis, 22 November 2012

Palestina Juga Mereka Fitnah



 

Hari-hari ini dunia kita tengah disibukkan dengan pemberitaan aksi biadab Zionis Yahudi Israel. Bagaimana tidak, mereka dengan bangga melakukan genosida di tanah Palestina. Tak hanya orang dewasa, anak kecil pun mereka bunuh tuk penuhi ambisi syaithani mereka. Dan lucunya, ketika rakyat Palestina melakukan pembelaan diri mereka sebut aksi itu dengan “serangan teroris ”. Padahal sudah sangat jelas bahkan anak kecil pun tahu siapa yang sebenarnya TERORIS. 

Meski sekarang tengah terjadi gencatan senjata, tetap tak bisa dijadikan jaminan bahwa keadaan telah aman. Belajar dari sejarah; Yahudi Israel selalu melanggar perjanjian gencatan. Karenanya, waspada tetap harus dikedepankan. Pun para awak media karena baru-baru ini mereka juga menyasar para jurnalis yang memberitakan fakta sebenarnya.

Rabu, 21 November 2012

Alma pun Bisa Memperhatikan

Menjelang usia 5 bulan, Alma—anak saya—sudah mulai latihan tengkurap. Senang bukan kepalang ketika sepulang kerja saya dapati dia sedang asyik bermain dengan ibunya dalam posisi badan tertengkurap. Awalnya, saya sempat bimbang dengan tubuhnya yang lumayan gemuk karena sangat mungkin akan mengalami kesulitan saat ia akan membalikkan badan.

Meski di usia 4 bulan berat badannya sudah mencapai 7 Kg, tapi ini bukan karena mengonsumsi susu formula. Sedari awal saya dan istri sudah bertekad untuk memberikan ASI (Air Susu Ibu) eksklusif kepada buah hati kami hingga dia berumur 2 tahun. Jadi, gemuknya anak saya, yang masih dalam batas kewajaran dinilai dokter sebagai manfaat dari terserapnya ASI secara optimal. Karena akan berbeda dengan anak yang diberi susu formula, gemuknya bukan karena sehat tapi lebih ke kondisi tertumpuknya lemak dalam tubuh si bayi.

Jumat, 16 November 2012

Ironi di 1 Muharram

Peringatan 1 Muharram atau yang lebih dikenal dengan 1 Syura sudah cukup terkenal di kalangan masyarakat Indonesia. Padahal, jika merujuk sirah nabawiyah, tak akan kita dapati peringatan ini. Meski demikian, setahun sekali tetap saja ada sekelompok orang yang memperingatinya. Terlepas dari hukum perayaan tanggal tersebut, ada hal-hal yang sedikit mengusik hati saya sebagai seorang Muslim.
Sebagai seorang Muslim, kita memohon pertolongan dan menyatakan penghambaan diri sepenuhnya kepada Allah minimal 17 kali dalam hari. Dengan kata lain, seharusnya kita paham bahwa memang tidak ada tempat meminta tolong dan berserah diri kecuali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata. Akan tetapi, yang tersuguhkan di hadapan kita adalah fenomena di mana sebagian saudara kita masih berharap kepada makhluk Allah yang sama sekali tak pantas untuk ditandingkan dengan-Nya bahkan seluruh alam dan seisinya.

Rabu, 14 November 2012

Kerja Cerdas Ketua KPK

Jika cita-cita menjadi Ketua KPK terealisasi, ada beberapa langkah yang akan saya lakukan.
Pertama, saya akan menyelesaikan kasus-kasus yang ada, seperti Bank Century, Hambalang, pengadaan simulator SIM, dan dugaan korupsi beberapa pegawai pajak.
Kedua, saya akan menyelesaikan kasus-kasus lama yang tak dijamah, misalnya kasus kaburnya para koruptor ke luar negeri. Dari puluhan koruptor yang kabur, hanya beberapa yang serius ditangani KPK, lainnya bagai hilang ditelan bumi.
Ketiga, saya akan mengajukan RUU Pemberian Bantuan Hukum untuk Koruptor kepada DPR. Intinya, pengacara yang akan mendampingi tersangka korupsi adalah pengacara independen yang terjamin kredibilitasnya. Selama ini, pengacara lebih terkesan membela secara membabi buta, sehingga tak heran jika banyak kasus korupsi yang berakhir pada pembebasan tersangka.

Kamis, 06 September 2012

Ketika Si Buah Hati Menangis di Malam Hari

Mungkin ada benarnya kalimat bijak ini: "Semakin kita banyak tahu, maka semakin banyak pula yang tidak kita ketahui". Itulah yang saya alami akhir-akhir ini sebagai seorang ayah baru. Mau tak mau saya harus banyak belajar agar mampu semaksimal mungkin dalam mengasuh anak saya, baik dengan membaca buku maupun bertanya kepada rekan lain yang lebih berpengalaman.

Memasuki bulan yang ke-3 anak saya, Alma Hananiyya, sering menangis secara tiba-tiba, terlebih di malam hari. Pernah suatu malam saya dan istri benar-benar tidak bisa memejamkan mata karena si kecil Alma tak mau diajak tidur. Berbagai cara telah kami lakukan, seperti mengganti baju karena takut berkeringat; mengganti popok takut sudah tak nyaman; menggendong sambil ditenangkan; bahkan sampai menggendongnya dengan diajak jalan-jalan. Semua langkah itu gagal, kami bingung, tak tahu apa yang harus dilakukan. Andai si bayi bisa bicara mungkin kami tak sepanik ini. Terlebih ketika melihat anak kami yang tangisannya makin menjadi, rasa iba bercampur ketidakberdayaan menenangkan si buah hati membuat kami semakin frustasi. Menjelang subuh tangisnya mulai mereda, meski sebenarnya kami juga tak tahu pasti apa yang membuatnya berhenti menangis karena pada saat itu kami tak berbuat hal-hal yang spesial selain seperti yang telah kami usahakan di atas namun gagal.

Sabtu, 04 Agustus 2012

Ketika Susu Berbalas Tuba

Di bulan Ramadhan ini tidak semua umat Muslim bisa menjalankan kewajibannya dengan tenang, layaknya kita yang tinggal di Indonesia. Tengok saja saudara-saudara kita di Rohingya, Myanmar. Alih-alih bisa menjalankan ibadah di bulan penuh berkah ini, untuk sekadar menyambung napas saja mereka harus mencari perlindungan ke sana ke mari, bahkan ada yang sampai mengungsi ke Indonesia. Maka, sudah selayaknya kita membantu mereka sebagai saudara seiman, dengan cara apa pun—minimal kita memanjatkan doa untuk mereka di setiap kita memohon kepada-Nya.

Kamis, 02 Agustus 2012

Teladan Sepanjang Hayat

Alhamdulillah, pada tanggal 9 Sya'ban 1433 H yang bertepatan dengan tanggal 29 Juni 2012, putri pertama kami (saya dan istri) lahir dengan selamat. Bahagia yang tak terperi pun menyelimuti perasaan kami.

Pada hari ketujuh, Sunnah pun kami laksanakan; melakukan aqiqah, memberi nama si bayi, dan mencukur seluruh rambut bayi untuk ditimbang dan disedekahkan dengan dikonversikan dengan harga perak. Nama yang kami berikan adalah Alma Hananiyya. Kami berharap semoga putri kami bisa menjadi seorang hamba Allah yang cerdas dan dikasihi oleh Allah.

Sejak kelahiran anak kami, maka praktis kami telah menjadi orangtua. Dan konsekuensi menjadi orangtua adalah mengantarkan anak keturunan kami menjadi anak yang sesuai dengan fitrahnya, yakni beriman kepada Allah Swt dengan menjadikan agama Islam sebagai pegangan hidupnya dan Sunnah Nabi sebagai teladannya. Tak lupa pemenuhan kebutuhan yang bersikap fisik pun harus semaksimal mungkin kami upayakan, salah satunya adalah memberikan ASI eksklusif kepada si bayi selama 2 tahun penuh atau kalau memang tidak bisa paling minim 6 bulan.

Senin, 25 Juni 2012

Detik-Detik Penantian


Bagi seorang calon ayah, menanti detik-detik kelahiran bayi pertama adalah hal yang sangat mendebarkan. Nah, hal itu pula yang saat ini tengah saya alami. Sungguh, berada dalam situasi ini sangat tidak mengenakan. Terlebih, usia kemahilan istri sudah melewati HPL (Hari Perkiraan Lahir) yang telah diprediksikan dokter. Jadi, rasa waswas yang sudah berlebih, serasa kian akut karena masalah ini.

Sesuai dengan arahan dokter, kami juga telah melakukan berbagai cara agar bayi yang ada dalam kandungan bisa segera lahir dengan normal. Dari memperbanyak aktivitas jalan, memperlama sujud, sampai berjalan merangkak seperti anak kecil pun sudah kami coba. Tapi, entah kenapa seakan belum menemukan titik terang. Walau demikian, istri saya tak patah semangat, setiap pagi dan malam—kira-kira selama 10 menit—ia selalu merutinkan untuk melakukan hal-hal yang disarankan dokter, terutama memperlama sujud dan berjalan merangkak.

Selasa, 08 Mei 2012

Bidan yang Bijak


Kemarin, tepatnya tanggal 7 Mei 2012, saya dan istri memeriksakan kondisi kandungan ke salah satu tenaga medis di sebuah apotek. Dua hari sebelumnya sebenarnya kami sudah memeriksakan kondisi kehamilan, namun untuk mencari perbandingan hasil USG kami diminta untuk memeriksakan kondisi janin di tempat yang berbeda (saat ini usia kehamilan istri sudah di minggu yang ke-36).

Setelah di USG, bidan pun menjelaskan kepada kami terkait hasil USG-nya. Alhamdulillah hasilnya positif, hanya ada satu hal yang masih mengganjal, yakni kepala janin yang belum masuk ke panggul. Kami pun sempat panik dibuatnya, tapi untung sang bidan tanggap dan segera memberi keterangan yang cukup membuat kami tenang. Untuk mengatasi hal tersebut, kata bidan, istri saya harus rajin jalan kaki, latihan pernapasan, dan memperlama posisi sujud ketika shalat.

Sabtu, 31 Maret 2012

Harapan itu Masih Ada


Animo masyarakat di berbagai daerah terkait dengan dunia perbukuan memang sangat beragam. Mudahnya, daerah-daerah yang memiliki banyak akses pendidikan animonya akan lebih baik ketimbang daerah yang akses pendidikannya sedikit, seperti halnya di kota-kota kecil. Oleh karena itu, tidak heran jika kebanyakan acara-acara pameran buku biasanya diselenggarakan di kota-kota besar yang sekaligus memiliki banyak akses pendidikan.



Sebagaimana yang kita ketahu bahwa baru saja digelar acara pameran buku terbesar dan terlengkap se-Asia Tenggara, yakni Islamic Book Fair (IBF) yang diselenggarakan dari tanggal 9 Maret s.d. 18 Maret 2012. Acara yang diadakan di gedung Istora Senayan, Jakarta ini sangat diminati para pengunjung. Hal ini terbukti dengan banyaknya pengunjung yang memadati acara IBF, meski di tempat lain—masih di lingkungan Istora—ada acara yang cukup menggiurkan para pencinta mode.


Jumat, 30 Maret 2012

Belajar Tidak Korupsi dari Membaca Buku



Aktivitas membaca buku mungkin sudah tak asing lagi bagi para pencinta buku. Kita bisa menghabiskan buku yang isinya menarik dalam hitungan jam atau malah kurang dari itu. Dalam sehari kita bisa menghabiskan 1 buku, 2 buku, 3 buku, atau malah lebih dari itu. Lalu bagaimana dalam seminggu, sebulan, setahu, dan seterusnya? 

Tentu jika dikalkulasi jumlahnya akan banyak sekali. Alhamdulillah, dengan kebiasaan tersebut wawasan kita bertambah, pengetahuan kita jadi luas, dan jika isinya berupa kebaikan lalu kita tularkan kepada orang lain maka pahala pun akan menghampiri kita. Itu baru yang kami sebutkan, tentu Anda memiliki segudang manfaat lain dari aktivitas membaca buku. Masya Allah…!



Rabu, 28 Maret 2012

Tulislah Kebaikkan...

Menulis merupakan aktivitas yang cukup prestis bagi orang-orang yang awam dengan dunia kepenulisan. Akan tetapi, akan sangat berbeda bagi orang-orang yang amat mencintai dunia tulis-menulis. Mereka akan menganggap dunia tulis-menulis adalah hal yang sudah lumrah dalam kehidupan karena memang dibutuhkan, terlebih bagi orang-orang yang mendedikasikan dirinya dalam dunia kepenulisan (sebagai media dakwah, misalnya).

Sebagai seorang penulis kita bisa menulis apa pun yang ingin kita tulis, tapi setidaknya perlu diingat bahwa semua aktivitas yang kita lakukan akan menuai hasil termasuk kegiatan tulis-menulis. Jika yang kita tulis adalah hal-hal yang baik dan bermanfaat, maka kebaikan pun akan selalu mengiringi setiap langkah kita. Begitu pula sebaliknya, jika yang kita tulis adalah ajakan untuk melakukan dosa dan maksiat atau hal-hal buruk lainnya, maka jangan heran jikalau keburukan selalu menyertai hidup kita. Jauh-jauh hari Allah juga telah mengingatkan manusia sebagaimana yang termaktub di dalam Al-Qur`an:
Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Q.s. Al-Zalzalah [99]: 7-8)

Senin, 26 Maret 2012

Bertanyalah...


Akhir-akhir ini berita terkait rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak atau yang lebih dikenal dengan sebutan BBM semakin gencar. Setiap hari berita ini selalu menjadi tajuk berita di berbagai media massa, baik di televisi, radio, surat kabar, dsb. Tidak aneh memang karena isu ini memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat dunia, termasuk bagi masyarakat di Indonesia.

Terkait akan dinaikkannya harga BBM muncul berbagai reaksi di semua kalangan. Ada yang mendukung, tapi tak sedikit pula yang menentang. Diskusi-diskusi pun digelar di berbagai stasiun televisi, baik negeri maupun swasta. Semua praktisi memberikan opininya, bahkan tak jarang demi memuluskan opini yang kebenarannya sangat relatif mengatasnamakan “kepentingan rakyat” sebagai alat pelegitimasinya. Ironi memang, tapi inilah faktanya yang terjadi di negeri “kolam susu” Indonesia.

Kamis, 15 Maret 2012

Menjadi Imam Shalat


Mengamati hal-hal yang dianggap remeh memang terlihat seperti pekerjaan yang sia-sia. Pernyataan ini bisa benar bisa juga tidak. Intinya, tergantung masalah apa yang kita perhatikan. Kalau berhubungan dengan kehidupan dunia mungkin sebuah masalah bisa dikategorikan sebagai masalah yang berat bisa juga sebagai masalah yang ringan. Akan tetapi, jika yang dihadapi adalah masalah akhirat maka tak ada kata remeh dalam masalah tersebut karena akhirat adalah negeri abadi yang akan kita tentukan dengan kerja-kerja nyata di alam fana ini.


Senin, 30 Januari 2012

Pameran Buku (Lagi)

Di pengujung bulan Januari dan awal Februari 2012—tepatnya tanggal 29 Januari - 5 Februari 2012—akan diadakan pameran buku di GOR UNY, Yogyakarta, yaitu Jogja Islamic Book Fair yang ke-17 dengan mengusung tema “Captain Book and the Readers”. Bagi para pencinta buku kesempatan ini bisa dijadikan sebagai ajang perburuan buku guna menambah wawasan dan perbendaharaan ilmu pengetahuan. Selain dimanjakan dengan berbagai buku yang menarik pengunjung juga bisa menikmati acara-acara lainnya yang telah disiapkan oleh Syakaa Organizer sebagi penyelenggara acara, seperti acara talk show, pentas nasyid, ataupun bedah buku.

Penerbit Pro-U Media juga turut serta dalam menyemarakkan acara ini. Para pencinta buku dapat mengunjungi stan Pro-U Media yang berada di depan panggung utama Jogja Islamic Book Fair 2012. Selain itu, Penerbit Pro-U Media juga memiliki sejumlah acara yang sangat layak untuk diikuti. Adapun agenda acaranya sebagai berikut:

Jumat, 20 Januari 2012

Why Should Judge Book by it's Cover...?


Ungkapan “don't judge book by it's cover” sudah begitu familiar di telinga kita. Ungkapan ini juga tidak melulu digunakan dalam konteks buku, dalam kehidupan sehari-hari juga kadang memanfaatkan ungkapan ini untuk menasihati seseorang agar tidak serta-merta menilai baik atau buruknya seseorang hanya berdasarkan tampilan luarnya saja. Yang menjadi pertanyaannya adalah, apakah ungkapan ini bisa dijadikan rujukan dan sesuai dengan segala kondisi.

Jika ungkapan tersebut digunakan dalam dunia perbukuan, maka kita akan digiring ke sebuah opini bahwa tidak baik menilai buku hanya dari sampul luarnya saja tanpa membaca isinya terlebih dahulu. Ungkapan tersebut tidak sepenuhnya benar dan juga tidak sepenuhnya salah. Dikatakan tidak sepenuhnya benar karena banyak dari pembaca buku yang berasumsi bahwa kover atau sampul buku adalah representasi dari isi buku. Jadi mereka berpendapat bahwa bagus dan tidaknya buku ditentukan dari bagus dan tidaknya tampilan sampul depan. Begitu pula sebaliknya, dikatakan tidak sepenuhnya salah karena terkadang ada buku yang tidak berbanding lurus dengan isi bukunya. Ada sampul yang begitu menarik, tetapi ternyata isinya jauh dari harapan. Akan tetapi, ada juga sampul yang dibuat pas-pasan, namun isinya sungguh berkesan.

Kamis, 19 Januari 2012

Proyek Abang Dewan


Lagi-lagi para anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) berulah. Tidak puas dengan ditolaknya proyek pembangunan gedung baru yang mencapai triliunan rupiah beberapa waktu yang lalu, para wakil rakyat ini—katanya sih wakil rakyat—berencana merenovasi ruang rapat Badan Anggaran DPR (Banggar DPR). Tidak tanggung-tanggung dana yang direncanakan pun mencapai miliaran rupiah, kurang lebih Rp 20,3 miliar. Melihat bengkaknya dana yang dibutuhkan, tak salah kiranya kalau proyek ini merupakan salah satu proyek yang berbau korupsi.

Menurut Apung Widadi, peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), tidak hanya proyek renovasi ruang rapat Banggar, sejumlah proyek renovasi yang diadakan selama 2011 lainnya juga dinilai berbau korupsi. Misalnya, proyek renovasi toilet senilai Rp 2 miliar, proyek renovasi rumah dinas anggota DPR senilai Rp 3,6 miliar, pengadaan mesin fotokopi berkecepatan tinggi senilai Rp 5,7 miliar, dan penggantian cubicle PGDB/PGC DPR senilai Rp 4,3 miliar. Pengadaan proyek-proyek tersebut, tidak dilakukan secara transparan.

Rabu, 18 Januari 2012

Bahaya Imunisasi dan Vaksinasi


Berbicara mengenai imunisasi mungkin tidak terlalu asing di telinga kita karena bangsa kita pun tengah gencar mensosialisasikannya. Bahkan, dalam salah satu iklan di televisi salah seorang tokoh agama dimunculkan sebagai penguat agenda pemerintah ini. Coba kita cari di search engine google.com dengan kata kunci "bahaya imunisasi" maka dalam kurun waktu 0,17 detik ditemukan 3.710.000 artikel yang terkait dengan hal tersebut. Ada salah satu artikel yang menarik sekaligus bisa dijadikan referensi. Berikut saya kutipkan sebuah artikel yang ditulis oleh Hj. Ummu Salamah, S.H., Hajjam. Insya Allah, sangat layak untuk kita renungkan.

Sejak 1977, Indonesia menjalankan program imunisasi PD3I (Penyakit Dapat Dicegah dengan Imunisasi), yaitu TBC, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus dan hepatitis B. Program itu dikukuhkan dengan Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992, berdasarkan kesepakatan dengan WHO dan Unicef.

Selasa, 17 Januari 2012

Berdaya di Toko Buku


Sebagai kota pelajar, Yogyakarta memiliki akses pendidikan yang sangat mudah—walau tidak murah. Sarana pendukungnya juga melimpah ruah. Bahkan, bisa dibilang lembaga pendidikan di kota Yogyakarta tumbuhnya begitu menjamur. Tak ketinggalan, para penerbit buku pun berlomba-lomba menyemarakkan label Yogyakarta sebagai kota pelajar dengan pelbagai buku yang begitu menggugah selera para pembaca. Dengan adanya fenomena ini muncullah toko-toko buku sebagai mitra kerja para penerbit. Nama-nama toko buku yang cukup terkenal di Yogyakarta di antaranya, Toga MasGramediaShoopingSocial Agency, dan masih banyak lagi lainnya. 

Senin, 16 Januari 2012

Sabar Ketika Sakit


Sudah beberapa hari ini aktivitas di blog terhenti sejenak. Padahal, banyak hal yang ingin saya utarakan di blog. Karena sakit, maka mau tak mau harus istirahat juga. Tidur tak nyenyak, makan tak enak, semua terlihat kekuning-kuningan, semua yang masuk mulut terasa pahit tak peduli makanan sekelas para raja sekalipun, pokonya semua terasa tak enak. 

Sungguh nikmat itu begutu terasa saat Allah mengambilnya, walau sejenak. Tapi, alhamdulillah, setelah tiga hari terkena demam hari ini bisa memanjakan jari-jemari lagi dengan menulis. Walau belum sehat 100%, tapi setidaknya sudah bisa merasakan indahnya mentari pagi. Sudah sepatutnya saya bersyukur, “Alhamdulillah ya Rabb, akhirnya hari ini Kau izinkan aku kembali menapaki dunia fana ini. Semoga keridhaan-Mu selalu menyertai hari-hari kami.” Apakah Anda juga baru saja sembuh dari sakit? Atau mungkin malah sedang sakit? Maka bersabar dan bersyukurlah karena sungguh Allah sangat menyayangimu. Dan jika Anda sehat, maka lebih bersyukurlah atas karunia-Nya ini dengan selalu menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-Nya. Karena sungguh tak ada yang lebih diiginkan oleh orang sakit selain kesehatan. Begitu bukan?

Kamis, 12 Januari 2012

Mengapa Menulis...?

Aktivitas menulis sudah berlangsung sejak berabad-abad tahun yang lalu, ketika manusia meninggalkan zaman pra-sejarah dan memulai zaman sejarah. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya prasasti-prasasti yang tersebar di berbagai belahan bumi. 

Seiring berjalannya waktu, penyebab seseorang melakukan kegiatan tulis-menulis menjadi berbeda. Secara umum, saat ini orang melakukan aktivitas ini karena beranggapan bahwa menulis merupakan sarana yang lebih efektif dalam menyampaikan ide/gagasan daripada menggunakan bahasa lisan. Berikut ini ada beberapa hal yang menyababkan seseorang melakukan kegiatan tulis-menulis.


Rabu, 11 Januari 2012

Saat Caci Maki Menjadi Tradisi


Situasi dunia politik Indonesia makin tak karuan. Negeri yang mayoritas berpenduduk Muslim ini pun sudah tak malu-malu lagi untuk mengeluarkan sumpah serapah atau caci maki kepada lawan politiknya. Ketidaksukaan seseorang kepada suatu golongan atau pun sebaliknya menjadi alat pelegitimasi untuk saling menghujat, bahkan dengan nama hewan sekalipun. Bukankah Allah telah melarangnya, “Dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim(Q.s. al-Hujuraat [49]: 11). Apa memang para penghujat ini sudah tidak mau mengindahkan larangan Allah, atau malah mereka sudah tak takut lagi kepada-Nya sampai larangan-Nya pun masih dilanggar.


Selasa, 10 Januari 2012

Ketika Dizalimi...


Pernahkah Anda merasa dizalimi? Bagiamanakah rasanya? Secara manusiawi orang yang pernah dizalimi akan merasakan sakit hati--setidaknya itu pula yang pernah saya rasakan. Bagaimana dengan Anda? Sekilas pertanyaan itu akan mengingatkan kita pada peristiwa-peristiwa tertentu, yang tergolong perbuatan menzalimi diri kita. Bagi yang belum pernah dizalimi mungkin pertanyaan itu tidak begitu berarti dan tidak pula memunculkan kenangan pahit tertentu seperti yang dirasakan oleh sebagian dari kita. Tapi paling tidak, bagi yang belum punya pengalaman dizalimi dapat belajar dari pengalaman orang-orang yang pernah terzalimi dan mampu mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya. Amin.

Jumat, 06 Januari 2012

Agar Jum'atan Lebih Berpahala




Jarum jam baru menunjukkan pukul 11.00 WIB, tapi masjid di dekat kantor sudah mulai ramai didatangi para jamaah yang ingin melaksanakan ibadah shalat Jum'at. Karena belum jam istirahat, saya belum bisa bergegas ke masjid. Pukul 11.15 WIB aktivitas di tempat kerja dihentikan sementara, saya pun bergegas menuju masjid. Alhamdulillah, belum tergolong yang terakhir datang karena masih dapat barisan depan, walaupun tidak di barisan pertama. 

Sungguh beruntung orang yang bisa datang ke masjid lebih awal pada hari Jum'at karena ada sebuah hadis yang menyebutkan,Pada setiap hari Jumat para malaikat berdiri di depan pintu masjid menuliskan nama-nama orang secara berurutan. Ketika imam telah duduk (di atas mimbarnya) mereka menutup buku catatannya dan duduk mendengarkan khutbahnya(H.r. Bukhari). Selain itu, orang yang datang lebih awal akan mendapatkan pahala sebagaimana dalam sebuah hadis, "Perumpamaan orang yang datang paling awal untuk melaksanakan shalat Jum'at adalah seperti orang yang berkurban unta, kemudian yang berikutnya seperti orang yang berkurban sapi, dan yang berikutnya seperti orang yang berkurban kambing, yang berikutnya lagi seperti orang yang berkurban ayam, kemudian yang berikutnya seperti orang yang berkurban telur" (H.r. Ahmad).

Rabu, 04 Januari 2012

Bahaya Laten Syiah


Di awal-awal tahun 2012, konflik di masyarakat muncul lagi, tepatnya di pulau Madura. Terjadi simpang siur mengenai apa penyebab terjadinya pembakaran pesantren Syiah yang ada di Madura. Ada yang mengatakan bahwa warga yang membakar pesantren Syiah datang membabi buta, seperti yang dilansir vivanews.com bahwa kerusuhan massa yang terjadi di Nangkernang, Sampang, Madura, Jawa Timur, Kamis 29 Desember 2011, berasal dari kelompok Sunni yang membakar Pesantren Misbahul Huda milik kelompok Syiah secara membabi buta. 

Tuduhan Tajul Muluk bahwa Sekte Syiah selama ini mendapatkan tekanan dan terror dari umat Muslim di Madura, ditampik oleh KH. Ali Karrar. Ulama kharismatik dari Madura ini mengatakan bahwa fakta itu dibalik oleh Tajul. “Yang benar mereka (Syiah) yang selalu mengusik ketenangan Sunni. Ibarat ladang, mereka selalu berusaha untuk menanam ladang milik orang lain,” terangnya kepada eramuslim.com. Bahkan, lebih lanjut KH. Ali Karrar mengatakan bahwa para penganut Syiah pada dasarnya adalah orang-orang yang tidak paham dengan agama. Kyai juga mensinyalir adanya aliran dana yang digelontorkan Tajul kepada para pengikutnya.



Selasa, 03 Januari 2012

Tertib di Jalan Raya

Seperti biasa, setiap pagi pukul 07.30 WIB saya berangkat ke kantor. Matahari pagi yang tengah berbinar-binar menerpa setiap sosok yang melintas di jalanan. Akhir-akhir ini jalanan kota Yogyakarta semakin padat. Walau belum separah Jakarta, tapi sudah cukup membuat para pengguna jalan kelimpungan. Padahal, tujuh tahun silam (ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di kota Yogyakarta) kepadatan kendaraan belum seperti ini. 

Berdasarkan data dari nasional.vivanews.com penjualan kendaraan bermotor khususnya roda dua di Yogyakarta mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Penjualan sepeda motor pada semester pertama tahun 2011 mencapai 4,07 juta unit meningkat 12 persen di bandingkan tahun 2010 dalam periode yang sama. Hingga semester pertama tahun 2011, sebanyak 92.914 unit sepeda motor didaftarkan di Samsat DIY atau rata-rata perbulannya mencapai 15.500 unit dengan total jumlah kendaraan sampai dengan semester pertama 2011 di DIY mencapai 1,6 juta unit. Sehingga, tidak heran jika setiap pagi selalu terjadi kemacetan di titik-titik tertentu. Polisi pun tak tinggal diam, mereka terlihat ramai di sana-sini guna membantu mengurai kemacetan atau sekadar meniup peluit agar para pengguna jalan berlaku tertib di jalan raya.



Senin, 02 Januari 2012

Khusuk dalam Shalat


Azan zhuhur sudah berkumandang, segera saya menuju masjid dekat kantor. Jamaah yang lain pun berduyun-duyun menuju masjid. Awalnya saya juga heran ternyata di zaman modern seperti ini masih ada juga masjid yang ramai dikunjungi jamaah. Ketika sang muadzin mengumandangkan iqamah, jamaah secara serentak berdiri memenuhi shaf yang ada.

Saat itu saya menempati shaf kedua, tapi ternyata di shaf pertama masih ada tempat untuk satu orang lagi. Karena sang imam menunggu shaf depan terpenuhi, saya pun maju agar shalat berjamaah dapat segera dilakukan. Sebenarnya ada yang sedikit mengganjal karena jamaah di samping saya adalah Bapak X, yang notabene sering saya hindari karena bapak tersebut sering melakukan gerakan-gerakan di luar shalat yang sangat mengganggu konsentrasi saya dalam shalat. Tapi mau bagaimana lagi, saya pun pasrah dan berharap semoga saya bisa khusuk dalam shalat. Menjelang takbir Bapak X itu masih seperti biasanya, banyak bergerak yang tidak perlu. Padahal, Bapak X ini sudah beberapa hari tidak terlihat, tapi hari ini beliau muncul lagi dan kebetulan satu shaf dengan saya (mungkin rindu dengan jamaah-jamaah di masjid ini karena ukhuwah antarjamaahnya kental sekali). Karena takut mengganggu dalam shalat, saya pun memejamkan mata ketika Bapak X tersebut bergerak-gerak (saya sudah agak hafal kapan saat-saat beliau bergerak, hal ini saya ketahui ketika Bapak X tersebut melakukan shalat sunnah, jadi memang gerakan yang dilakukan sudah seperti kebiasaan).