Jumat, 30 Maret 2012

Belajar Tidak Korupsi dari Membaca Buku



Aktivitas membaca buku mungkin sudah tak asing lagi bagi para pencinta buku. Kita bisa menghabiskan buku yang isinya menarik dalam hitungan jam atau malah kurang dari itu. Dalam sehari kita bisa menghabiskan 1 buku, 2 buku, 3 buku, atau malah lebih dari itu. Lalu bagaimana dalam seminggu, sebulan, setahu, dan seterusnya? 

Tentu jika dikalkulasi jumlahnya akan banyak sekali. Alhamdulillah, dengan kebiasaan tersebut wawasan kita bertambah, pengetahuan kita jadi luas, dan jika isinya berupa kebaikan lalu kita tularkan kepada orang lain maka pahala pun akan menghampiri kita. Itu baru yang kami sebutkan, tentu Anda memiliki segudang manfaat lain dari aktivitas membaca buku. Masya Allah…!




Selain beberapa manfaat yang telah kami sebutkan di atas, ternyata membaca buku juga bisa menguji kejujuran kita. Cara ini terbilang murah karena tidak membutuhkan instrument-instrumen mahal layaknya “lie detector”. Penasaran caranya seperti apa? Teruskan membacanya, insya Allah nanti akan Anda dapatkan jawabannya.

Mungkin kita sedikit jengah dengan maraknya pemberitaan kasus-kasus korupsi para elit di negeri ini, yang tak tahu kapan ujungnya. Mungkin para koruptor tersebut tidak akan melakukan tindak korupsi kalau sejak dini mereka telah menerapkan efek jujur dari membaca buku. Tak ada salahnya juga kalau tips ini disarankan untuk mereka baca. Tips yang kami berikan tidak 100% benar, tapi insya Allah mendekati kebenaran. Berikut tips-tips menumbuhkembangkan sikap jujur dengan membaca buku:

    1. Bacalah runtut dari halaman pertama sampai halam terakhir
    Jika Anda mengamalkan cara ini berarti Anda bukan tipe orang yang mudah terpancing melakukan tindak korupsi. Biasanya orang yang kurang jujur (koruptor kecil-kecilan) akan membuka halaman buku secara acak sehingga informasi yang didapat pun tidak utuh. Hal ini akan berakibat fatal jika buku yang dibaca adalah buku-buku bergenre serius yang menuntut untuk dibaca secara keseluruhan. Hal ini dimaksudkan agar tidak menyimpulkan isi buku secara keliru.
    2. Baca isi buku secara keseluruhan
    Jika Anda hanya membaca beberapa kalimat saja dalam satu paragraf, maka bisa dikatakan Anda adalah orang yang mudah tergiur untuk melkukan tindak korupsi, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, biasakan membaca buku dengan membaca kata demi kata, kalimat, paragraf, bab, dan seterusnya sampai bacaan tersebut terselesaikan.
    3. Objektif terhadap buku yang dibaca
    Orang yang berlaku objektif dalam menyampaikan isi buku yang dibaca, maka bisa dikatakan orang tersebut tidak suka melakukan tindak korupsi. Karena tidak sedikit orang yang menyampaikan isi buku secara subjektif. Hal ini terjadi karena buku yang dibaca dianggap bertentangan dengan pendapatnya. Nah, kebiasaan seperti ini bisa dijadikan indicator seseorang akan dengan mudah melakukan tindak korupsi kalau ada waktu dan kesempatan yang mendukung dirinya untuk berbuat demikian.
Itulah beberapa tips yang terkait dengan kejujuran (antikorupsi). Memang ada beberapa pengecualian, khususnya bagi orang-orang yang memiliki kemampuan di atas rata-rata dalam membaca buku sehinga dalam membaca buku tidak harus runtut. Akan tetapi jumlah mereka masih terbilang sedikit, dan lebih banyak yang sebaliknya. Semoga ada manfaat dari ulasan singkat ini. Amin. []



Keterangan: Tulisan ini juga dimuat di situs www.proumedia.co.id
Gambar: media410080037.wordpress.com

0 Komentar:

Posting Komentar