Senin, 26 Maret 2012

Bertanyalah...


Akhir-akhir ini berita terkait rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak atau yang lebih dikenal dengan sebutan BBM semakin gencar. Setiap hari berita ini selalu menjadi tajuk berita di berbagai media massa, baik di televisi, radio, surat kabar, dsb. Tidak aneh memang karena isu ini memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat dunia, termasuk bagi masyarakat di Indonesia.

Terkait akan dinaikkannya harga BBM muncul berbagai reaksi di semua kalangan. Ada yang mendukung, tapi tak sedikit pula yang menentang. Diskusi-diskusi pun digelar di berbagai stasiun televisi, baik negeri maupun swasta. Semua praktisi memberikan opininya, bahkan tak jarang demi memuluskan opini yang kebenarannya sangat relatif mengatasnamakan “kepentingan rakyat” sebagai alat pelegitimasinya. Ironi memang, tapi inilah faktanya yang terjadi di negeri “kolam susu” Indonesia.


Coba sejenak kita letakkan kepentingan pribadi ataupun golongan. Coba kita tanyakan pada hati kecil kita masing-masing. Apakah benar kenaikkan BBM ini demi kesejahteraan rakyat atau malah sebaliknya? Apakah benar rakyat yang diuntungkan? Sekali lagi, tanyalah pada nurani Anda! Insya Allah, ia tak akan berbohong layaknya lisan yang pandai berjungkir balik.

Sungguh, kelak para pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya. Saat itu, maka rakyat semualah yang akan menjadi saksi. Tidak takutkah mereka dengan siksa Allah? Atau mungkin mereka berpikir untuk mengelabui  Allah di akhirat kelak. Tidak, sekal-kali Allah akan mengadili mereka dengan seadil-adilnya. Tak ada kurang. Taka ada cacat. Tak ada pemutar balikan fakta. Semua terang seterang-terangnya. Jelas, sejelas-jelasnya. Lalu apa lagi yang membuat mereka ragu hingga tanpa pikir panjang menindas kaum yang telah lama tehimpit oleh susahnya kehidupan.

Tak cukupkah mereka menahan lapar sehari semalam, sampai orang-orang berbadan tegap itu ingin menaikan harga BBM. Tak cukupkah jeritan anak kecil yang menangis akibat ibunya tak bisa memberi makan cukup karena memang tak ada sesuap nasi yang bisa dibeli. Tak cukupkah para tunawisma bernomaden ria kala mereka gusur istana-istana para kaum papa. Tak adakah solusi selain linangan airmata rakyat pada akhirnya. Sungguh, Tuhan tidak tidur bahkan Ia Maha Melihat kelakuan kita sebagai khalifah di bumi-Nya. 

Di penghujung malam sempatkanlah berdoa agar hati para pengemban amanat bisa merasakan pedihnya penderitaan kita para rakyat jelata, perihnya perut menahan lapar, sakitnya badan karena tergerogoti penyakit, atau lelahnya pikir bagaimana caranya agar esok hari perut bisa terganjal dengan makanan yang halal. Tak ada kata putus asa bagi kita untuk terus bertutur sapa pada mereka. Mari kita gantungkan asa setinggi-tingginya hinnga di penghujung malam akan ada fajar yang menyapa. []



Gambar: 3.bp.blogspot.com

1 komentar:

  1. Lucky Club Casino Site & Login Review 2021
    Lucky Club luckyclub Casino Website and Login Instructions · Deposit and Withdraw winnings instantly with Instant Play Check My Lucky Club Account – Play Slots For Free.

    BalasHapus