Senin, 16 Januari 2012

Sabar Ketika Sakit


Sudah beberapa hari ini aktivitas di blog terhenti sejenak. Padahal, banyak hal yang ingin saya utarakan di blog. Karena sakit, maka mau tak mau harus istirahat juga. Tidur tak nyenyak, makan tak enak, semua terlihat kekuning-kuningan, semua yang masuk mulut terasa pahit tak peduli makanan sekelas para raja sekalipun, pokonya semua terasa tak enak. 

Sungguh nikmat itu begutu terasa saat Allah mengambilnya, walau sejenak. Tapi, alhamdulillah, setelah tiga hari terkena demam hari ini bisa memanjakan jari-jemari lagi dengan menulis. Walau belum sehat 100%, tapi setidaknya sudah bisa merasakan indahnya mentari pagi. Sudah sepatutnya saya bersyukur, “Alhamdulillah ya Rabb, akhirnya hari ini Kau izinkan aku kembali menapaki dunia fana ini. Semoga keridhaan-Mu selalu menyertai hari-hari kami.” Apakah Anda juga baru saja sembuh dari sakit? Atau mungkin malah sedang sakit? Maka bersabar dan bersyukurlah karena sungguh Allah sangat menyayangimu. Dan jika Anda sehat, maka lebih bersyukurlah atas karunia-Nya ini dengan selalu menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-Nya. Karena sungguh tak ada yang lebih diiginkan oleh orang sakit selain kesehatan. Begitu bukan?

Untuk lebih bisa memaknai ujian sakit yang Allah berikan kepada kita, maka coba kita simak salah satu hadis berikut ini. Rasulullah Saw pernah bersabda, “Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah memerintahkan kepada para malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehat dan pada waktu senangnya.” Sabda Rasulullah Saw tersebut diriwayatkan oleh Abu Imamah al-Bahili. 

Dalam hadis yang lain Rasulullah Saw bersabda, “Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus empat malaikat untuk datang padanya. Malaikat pertama diperintahkan untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah. Malaikat kedua diperintahkan untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya Malaikat ketiga diperintahkan untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi. Malaikat keempat diperintahkan untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.

Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada malaikat 1, 2, dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat, dan cahaya di wajah sang hamba.

Namun untuk malaikat ke 4, Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa-dosanya. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata, "Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?”

Allah menjawab, “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosanya tersebut ke dalam laut.” 

Sungguh, betapa sayangnya Allah kepada hamba-hamba-Nya yang mau bersabar. Maka berbaik sangkalah kepada Allah ketika sakit agar dosa-dosa yang menumpuk dalam diri kita dibersihkan dengan rahmat-Nya. Jangan malah sebaliknya, kita menyumpah-serapihi penyakit yang ada dalam tubuh kita―karena kita hanya akan mendapatkan murka-Nya­―padahal tidaklah penyakit itu datang melainkan karena kehendak-Nya yang bertujuan untuk membersihkan dosa-dosa kita. Dan jika  kita tidak pernah mendapatkan ujian (sakit misalnya), maka bertanya-tanyalah kepada diri kita karena bisa jadi Allah tengah membiarkan diri kita dalam kegelapan (istidraj). Na’udzubillah…Camkanlah firman Allah berikut ini:
Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (Q.s. al-An’am [6]: 44)

Semoga Allah tak pernah bosan membimbing kita yang hingga saat ini masih bergelimang dosa. Mulai sekarang, dedikasikanlah kesehatan yang kita dapatkan cuma-cuma dari Allah ini hanya untuk melakukan kebaikan, semaksimal mungkin tentunya. Semoga Allah selalu membimbing kita di jalan-Nya yang lurus, jalan yang Ia ridhai bukan jalan orang-orang yang Ia murkai bukan pula jalan mereka yang sesat. Amin. []



Gambar: www.anneahira.com

0 Komentar:

Posting Komentar