Rabu, 28 Maret 2012

Tulislah Kebaikkan...

Menulis merupakan aktivitas yang cukup prestis bagi orang-orang yang awam dengan dunia kepenulisan. Akan tetapi, akan sangat berbeda bagi orang-orang yang amat mencintai dunia tulis-menulis. Mereka akan menganggap dunia tulis-menulis adalah hal yang sudah lumrah dalam kehidupan karena memang dibutuhkan, terlebih bagi orang-orang yang mendedikasikan dirinya dalam dunia kepenulisan (sebagai media dakwah, misalnya).

Sebagai seorang penulis kita bisa menulis apa pun yang ingin kita tulis, tapi setidaknya perlu diingat bahwa semua aktivitas yang kita lakukan akan menuai hasil termasuk kegiatan tulis-menulis. Jika yang kita tulis adalah hal-hal yang baik dan bermanfaat, maka kebaikan pun akan selalu mengiringi setiap langkah kita. Begitu pula sebaliknya, jika yang kita tulis adalah ajakan untuk melakukan dosa dan maksiat atau hal-hal buruk lainnya, maka jangan heran jikalau keburukan selalu menyertai hidup kita. Jauh-jauh hari Allah juga telah mengingatkan manusia sebagaimana yang termaktub di dalam Al-Qur`an:
Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Q.s. Al-Zalzalah [99]: 7-8)

Berangkat dari ayat di atas, maka sudah seharusnya kita menuliskan kebaikan-kebaikan yang patut kita sebarkan kepada sesama manusia. Saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran. Hingga kaum Muslimin memiliki identitas yang jelas. Tidak hanya mempunyai label Muslim di KTP, tapi juga memiliki ciri-ciri seorang Muslim dalam kesehariannya. Jangan malah sebaliknya, akibat tulisan-tulisan kita yang kurang atau malah tidak bermanfaat tersebar luas hingga orang-orang yang membaca mengamalkan apa yang kita ajarkan dan kita menuai keburukan jariyah. Keburukan yang dosanya akan kembali kepada pengajar dan penggagasnya. Cukuplah Qabil, putra Nabi Adam yang melakukan dosa pertama (membunuh saudaranya yang bernama Habil) dan sekaligus manusia pertama yang akan ikut menanggung dosa seluruh manusia yang melakukan pembunuhan tanpa sedikit pun mengurangi dosa orang yang melakukan pembunuhan. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang mengajak pada suatu kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala orang tersebut sedikit pun. Dan barang siapa yang mengajak pada suatu keburukan, maka ia akan mendapatkan dosa seperti dosa orang mengikutinya tanpa mengurangi dosa orang tersebut sedikit pun.”  (H.r. Muslim)

Oleh karena itu, mulai sekarang tulislah hal-hal positif yang akan membawa kebaikan untuk umat dan untuk diri kita. Kalaupun kita pernah menuliskan hal-hal yang menyimpangkan umat dari jalan Allah, maka mohonlah ampun kepada-Nya. Dan gantilah perbuatan itu dengan menuliskan kebaikan-kebaikan yang akan mengantarkan kita kepada keridhaan Allah Swt. Sehingga kebaikan akan selalu menemani hari-hari kita, insya Alla. Semoga Allah selalu menunjukkan kita ke jalan yang lurus. Jalan yang Ia ridhai, bukan jalan yang Allah murkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Amin. []



Keterangan: Tulisan ini juga dimuat di situs www.proumedia.co.id
Gambar: www.asritadda.com

0 Komentar:

Posting Komentar