Kamis, 06 September 2012

Ketika Si Buah Hati Menangis di Malam Hari

Mungkin ada benarnya kalimat bijak ini: "Semakin kita banyak tahu, maka semakin banyak pula yang tidak kita ketahui". Itulah yang saya alami akhir-akhir ini sebagai seorang ayah baru. Mau tak mau saya harus banyak belajar agar mampu semaksimal mungkin dalam mengasuh anak saya, baik dengan membaca buku maupun bertanya kepada rekan lain yang lebih berpengalaman.

Memasuki bulan yang ke-3 anak saya, Alma Hananiyya, sering menangis secara tiba-tiba, terlebih di malam hari. Pernah suatu malam saya dan istri benar-benar tidak bisa memejamkan mata karena si kecil Alma tak mau diajak tidur. Berbagai cara telah kami lakukan, seperti mengganti baju karena takut berkeringat; mengganti popok takut sudah tak nyaman; menggendong sambil ditenangkan; bahkan sampai menggendongnya dengan diajak jalan-jalan. Semua langkah itu gagal, kami bingung, tak tahu apa yang harus dilakukan. Andai si bayi bisa bicara mungkin kami tak sepanik ini. Terlebih ketika melihat anak kami yang tangisannya makin menjadi, rasa iba bercampur ketidakberdayaan menenangkan si buah hati membuat kami semakin frustasi. Menjelang subuh tangisnya mulai mereda, meski sebenarnya kami juga tak tahu pasti apa yang membuatnya berhenti menangis karena pada saat itu kami tak berbuat hal-hal yang spesial selain seperti yang telah kami usahakan di atas namun gagal.