Sabtu, 04 Agustus 2012

Ketika Susu Berbalas Tuba

Di bulan Ramadhan ini tidak semua umat Muslim bisa menjalankan kewajibannya dengan tenang, layaknya kita yang tinggal di Indonesia. Tengok saja saudara-saudara kita di Rohingya, Myanmar. Alih-alih bisa menjalankan ibadah di bulan penuh berkah ini, untuk sekadar menyambung napas saja mereka harus mencari perlindungan ke sana ke mari, bahkan ada yang sampai mengungsi ke Indonesia. Maka, sudah selayaknya kita membantu mereka sebagai saudara seiman, dengan cara apa pun—minimal kita memanjatkan doa untuk mereka di setiap kita memohon kepada-Nya.

Kamis, 02 Agustus 2012

Teladan Sepanjang Hayat

Alhamdulillah, pada tanggal 9 Sya'ban 1433 H yang bertepatan dengan tanggal 29 Juni 2012, putri pertama kami (saya dan istri) lahir dengan selamat. Bahagia yang tak terperi pun menyelimuti perasaan kami.

Pada hari ketujuh, Sunnah pun kami laksanakan; melakukan aqiqah, memberi nama si bayi, dan mencukur seluruh rambut bayi untuk ditimbang dan disedekahkan dengan dikonversikan dengan harga perak. Nama yang kami berikan adalah Alma Hananiyya. Kami berharap semoga putri kami bisa menjadi seorang hamba Allah yang cerdas dan dikasihi oleh Allah.

Sejak kelahiran anak kami, maka praktis kami telah menjadi orangtua. Dan konsekuensi menjadi orangtua adalah mengantarkan anak keturunan kami menjadi anak yang sesuai dengan fitrahnya, yakni beriman kepada Allah Swt dengan menjadikan agama Islam sebagai pegangan hidupnya dan Sunnah Nabi sebagai teladannya. Tak lupa pemenuhan kebutuhan yang bersikap fisik pun harus semaksimal mungkin kami upayakan, salah satunya adalah memberikan ASI eksklusif kepada si bayi selama 2 tahun penuh atau kalau memang tidak bisa paling minim 6 bulan.