Hari ini, ketika saudara-saudara
kita Umat Islam dari seluruh penjuru negeri datang ke Jakarta dan akan melakukan
aksi damai di sana demi menuntut keadilan yang kerap tajam ke bawah dan tumpul
ke atas, justru ada orang-orang yang nyinyir terhadap perjuangan ini. Bahkan,
nyinyiran ini ada yang berasal dari orang-orang yang katanya “beragama Islam”.
Sungguh, apa yang harus kita katakan pada mereka jika saudara seiman pun mereka
perolok-olokkan. Mungkin, firman Allah yang diturunkan kepada Rasulullah
Muhammad Shallallahu ’Alaihi wa Sallam berabad-abad silam ini bisa menjawab
sikap mereka:
Sesungguhnya orang-orang yang berdosa adalah mereka
yang menertawakan kaum beriman. Jika kaum beriman lewat di hadapan mereka,
mereka saling mengedip-ngedipkan mata mereka. Jika orang-orang yang berdosa itu
kembali kepada kaum mereka, mereka kembali dengan gembira. Jika mereka melihat
kaum Mukmin, mereka berkata, “Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang
yang sesat.” Padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk menjadi penjaga bagi kaum Mukmin. (Q.s. al-Muthaffifin [83]: 29-33)
Maka hendaklah mereka tertawa sedikit
dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan. (Q.s. at-Taubah [9]: 82)
***
Sungguh,
dalam setiap perkara selalu ada hikmah di sebaliknya, termasuk dalam peristiwa
penistaan Al-Qur'an yang dilakukan oleh orang yang tak punya adab ini.
Dengannya, umat Islam bisa bersatu. Dengannya pula kita bisa mengenali mana
orang-orang yang beragama Islam dan berjiwa Islam serta mana orang-orang yang
hanya ber-KTP Islam dan tak peduli dengan agamanya.
Sungguh, apa
yang kita lakukan hari ini belum ada apa-apanya dibandingkan dengan perjuangan
Rasulullah dan para shahabatnya dalam membela agama Allah Ta'ala. Namun,
setidaknya Allah telah tahu—dan Allah Maha Mengetahui—di mana jiwa dan raga
kita berpihak. Allahu Akbar 3x.
Sumber gambar: https://i.ytimg.com/vi/tLCIHiIYiLY/maxresdefault.jpg
0 Komentar:
Posting Komentar